Alpha Blake, the Protector
from
My Neighbor is Acting Weird
•••
“Long time no see, Brother.”
Tidak mengindahkan sapaan tersebut, Alpha Blake memilih duduk di sofa lain tepat menghadap pria-tanpa-undangan yang sudah duduk santai di seberangnya kini.
“Your brother isn’t here.”
“Sadly, all of you are in my brother’s body so I can’t deny.”
“Said like you really care about him.”
Sudut bibir Choi Seungjo terangkat samar atas jawaban penuh sarkas itu. Tentu saja dia tahu. Kedatangannya kemari sudah jelas untuk bertemu dengan sosok yang kini tengah menguasai tubuh adiknya.
“Dia sudah terlalu lama meninggalkan Rêverie dan para petinggi mulai meragukan kelayakannya. Kakekku, Choi Sunggeun mulai kehilangan kesabarannya.”
“Leonard told me that old man still trusts him. Stop making up fake stories.”
Choi Seungjo terkekeh kecil seraya meletakkan kembali gelas berisikan bourbon whiskey yang hampir dia sesap.
“The night changes too fast, Alpha. Begitu juga dengan pikiran manusia. Saham Rêverie mulai turun tak lama setelah Leonard mengambil alih dan Choi Sunggeun mulai merasa bersalah. Kalau adikku tidak kunjung muncul, tidak akan ada yang menyelamatkannya nanti.”
“No one ever helped him in the first place. You talk like you once had sympathy for him.” Alpha menyeringai penuh mengejek. “What do you think I could be here for?”
“Kau hanyalah parasit yang sudah membunuh ibuku.”
Seketika senyum Alpha menghilang, matanya menggelap cepat seakan hendak menusuk tatapan penuh menuduh milik Choi Seungjo.
“Kau bahkan nyaris membunuhku dan dengan beraninya memecahkan kepala ayahku. Kau pikir itu bisa dimaafkan?”
“You always talking like you are the most innocent here. Let me remind you again, Choi Seungjo; you almost broke his hand, threw him down the stairs, even drowned him until he was barely out of breath. I was just doing what you guys did to him.”
Alpha menegakkan dirinya demi menautkan jemari, tanpa berhenti memberi sorot mengancam pada pria di seberangnya itu kala melanjutkan, “And about your mom—well, I had no choice because she was about to destroy us. And I should have also put a hole in your head and burned you right then because you never thanked me.”
Tanpa disadari, Choi Seungjo mengepal kedua tangannya dan menahan diri untuk tidak meninju wajah penuh seringai meremehkan itu.
“You fvcking demon.”
Alpha tergelak. Merasa menang karena berhasil mengguncang ketenangan Choi Seungjo. “You are the one of many reasons why this fvcking demon born, Choi Seungjo. Now stop pretending in front of me. I could puke my guts right onto your face.”
Sekali lagi, Choi Seungjo bersikeras mengontrol emosinya, kali ini dengan meneguk minuman keras itu dan membiarkan tenggorokannya terbakar.
“Kau dan yang lain sudah terlalu meremehkanku. Kau pikir aku tidak tahu di mana adikku bersembunyi selama ini?” Choi Seungjo tersenyum miring sebelum melanjutkan, “Aku memiliki banyak mata di manapun aku mau. Aku tidak mengira bahwa kalian akan menyepelekan perempuan itu untuk dijadikan umpanku.”
Ada kepuasan di kilat mata Choi Seungjo melihat alter itu tidak lagi tersenyum. Dia harus menyembunyikan sunggingan bibirnya dengan gelas wiski di tangan.
“Aku tidaklah dungu dengan menganggap drama hacker ulung itu sungguhan. Aah, dia sangat ceroboh dengan membiarkan mantan kekasihnya menanggung semua kebodohannya. Dia pasti sedang menyesal di neraka sekarang.”
Rahang Alpha mengetat atas tawa menghina milik Choi Seungjo. Matanya menggelap akan amarah yang membludak seketika. Melihat pria di seberangnya itu semakin mencemoohnya dengan senyum kepuasan.
“Beri aku jawaban jujur. Itu akan menjadi penentu apakah aku perlu melepaskannya untuk saat ini atau tidak.” Choi Seungjo menyilangkan satu kakinya, memberi sorot mengancam begitu intens pada Alpha. “Siapa di antara kalian yang menyukai perempuan itu? Tentu saja, Seung Cheri adalah pengecualian. Dia terlalu polos untuk mengerti maksud dari pertanyaan ini.”
“Nothing matters about that.”
“I see.” Choi Seungjo semakin melebarkan senyumnya lantaran menangkap geraman di balik suara pria itu. “Kalau begitu berusahalah semampumu. Adikku memang selalu lambat dalam mengambil keputusan dan aku sudah bosan bermain petak umpet.”
Choi Seungjo berdiri dari duduknya, merapikan jas hitamnya seraya berkata, “Beri tahu dia untuk berhenti bersembunyi dan bersikaplah layaknya pria sejati. Karena aku tidak akan lagi berbuat ramah terhadapnya.”
“Don’t ever think that you can touch her easily.”
Baru beberapa langkah melewati, Choi Seungjo berhenti. Menerima peringatan itu dengan senyum penuh arti, tanpa lagi menoleh pada pria yang sudah mengepal kedua tangannya di tempat duduk.
“Aku menerima tantanganmu.”
Lalu pergi dari ruangan itu diikuti dua penjaganya yang sedari tadi menunggu di luar. Menyisakan Alpha yang nyaris meledak lalu berdiri cepat berniat untuk keluar.
“Blake!” tapi Vernon menghalangi dengan menyerbu masuk dengan ekspresi tegang. Menengok ke belakang sesaat sebelum berkata, “His people are waiting outside to surround her.”
“How many?”
“I’m not sure but—” Vernon harus menahan nyalinya agar tidak merosot berkat sorot meradang itu. “Four cars. I think he knows that she’s here that’s why—”
Vernon tidak lagi dapat melanjutkan ucapannya lantaran Alpha Blake sudah melesat keluar dan Vernon harus mengikutinya.
“Send your people to watch her apart. I will outwit them so you can keep her car.”
Begitu saja Vernon menghentikan langkah Alpha dengan cekalan di lengan. Melawan sorot mematikan itu tanpa gentar untuk menudingnya, “You really want to put her in danger now?”
Maka Alpha lepaskan dalam hempasan, memberi peringatan untuk kali terakhir pada pria itu. “I’m doing what I have to do,” lalu pergi meninggalkan Vernon yang hanya mengangguk mengantar kepergiannya sebelum melakukan tugasnya.
Tidak perlu waktu lama baginya untuk meraih pintu tujuannya lalu membukanya cepat. Menangkap langsung wajah penuh terkejut itu dan menguncinya dalam tatapan penuh intimidasi. Membuat perempuan itu segera mengakhiri panggilan di ponselnya.
“Seungkwan, kita bicara lagi nanti....”
Pada nyatanya, Park Chaerin sudah tercebur dalam kubangan penuh bahaya sejak awal. Berkat rencana yang sesungguhnya sudah dia tentang dengan berbagai kutukan untuk Choi Seungcheol. Dan kini, Alpha tidak memiliki pilihan selain melakukan seperti yang biasa dia lakukan.
Melindungi apa yang memang harus dia lindungi.
—