Spirit Doctor

Wonwoo & Hoshi short narration

⚠️ contains medical cases , pardon me for some mistake in comprehension 🙏

•••

Femoral neck fracture. Dia harus segera dioperasi.”

Jeon Wonwoo mengesah cepat mengamati hasil X-ray scan pada layar di hadapannya. Ada semacam patahan pada tulang leher femur di sebelah kiri milik pasien yang tengah ditanganinya.

Dia menjadi korban tabrak lari dan mengalami pendarahan. Hasil pemeriksaan menyeluruh menyatakan bahwa tidak hanya patah tulang di panggulnya tetapi kerusakan organ dalam juga gegar otak ditemukan.

“Kita juga perlukan Dokter Bedah Syaraf. Perawat Nam, bisa tolong panggilkan Dokter Lee Jihoon untuk persiapan operasi?”

“Baik, Dokter!”

Perawat itu segera keluar dari bangsal menjalankan tugasnya. Sedangkan Jeon Wonwoo kembali menatap Moon Junhui, Dokter Bedah Ortopedi yang baru saja mendiagnosa serta mengusulkan operasi.

“Pertama, mungkin kita akan stabilkan organ vital dengan damage control lalu menutupi pendarahan. Memastikan ginjalnya sebelum reposisi dan fiksasi pada frakturnya.”

“Tergantung kerusakan pembuluh darahnya!”

“Itu tergantung kerusakan pembuluh darah dan tulang di sekitarnya panggulnya. Dan lagi, jangan lupakan kepalanya. Mungkin kita akan mengesampingkan frakturnya terlebih dulu demi menyelamatkannya dari kemungkinan kerusakan di otaknya.”

“Hah! Benar sekali! Dengarkan itu, Jeon!”

Wonwoo memejam sejenak sebelum mengangguk. Untuk Junhui, tentunya.

“Kalau begitu, Perawat Boo, tolong siapkan norepinephrine dalam 10 mcg.”

“Baik, Dokter.”

“Tidak, tidak! Bukan norepinephrine! Tekanan darahnya akan melonjak naik!”

Wonwoo mengerutkan keningnya atas teriakan itu. Terusik.

“Jangan lakukan itu, bodoh! Ada gegar otak di kepalanya dan dia bisa kontraksi jantung!”

Wonwoo harus menahan kesal sebelum akhirnya menahan Boo Seungkwan dari tugas cepatnya. “Lupakan soal norepinephrine. Kita lakukan RIS (Rapid Infusion System) saja.”

“Bagus sekali!”

“Kau yakin?” tanya Junhui kebingungan.

“Ya. Demi menghindari adanya resiko kontraksi vaskular, gegar otaknya juga tidak boleh kita abaikan, bukan?”

“Dia bisa menahannya sampai di meja operasi. Dia masih muda dan cukup prima,” timpal Junhui optimis sebelum meminta tolong Boo Seungkwan agar mempersiapkan keperluannya.

Sementara Wonwoo izin keluar dari bangsal terlebih dulu. Menjauhi Instalasi Gawat Darurat menuju tempat yang sepi demi mengembuskan napas keras, melepas kacamata dengan cepat hingga delikan marah di matanya semakin jelas.

“Bisakah kau tidak berteriak kesetanan seperti tadi? Kau justru hampir merusak konsentrasiku!”

Sosok itu datang ke hadapan Wonwoo seraya bersedekap. Memasang wajah tanpa dosa bahkan mengangkat dagunya tinggi-tinggi.

“Kenapa? Aku justru membantumu menyelamatkan pasienmu. Kau nyaris membuat kesalahan fatal. Inotropik itu pedang bermata dua. Dia memang membantu menaikkan tekanan darah tapi untuk kasus pasienmu, kontraksi vaskular sangat mungkin terjadi.”

“Syok hipovolemik yang dialaminya memang diharuskan resusitasi dengan pengendalian obstruksi—”

RIS adalah jalan yang tepat. Dia butuh cairan dalam dosis besar dan itu lebih efektif dibandingkan norepinefrin yang beresiko.”

Wonwoo membuang wajahnya ke samping seraya mengusapnya agak frustasi. Merasakan tinjuan pelan di bahunya yang rasanya semakin menyebalkan.

“Hei, aku ini dokter senior. Aku punya lebih banyak pengalaman darimu! Kau lupa kalau aku pernah bilang bahwa aku ini Kwon Soonyoung si dokter jenius bermata macan di rumah sakitku dulu?”

“Dokter jenius yang sudah menjadi arwah bahkan tidak ingat bagaimana dia bisa mati,” sindir Wonwoo penuh sengit.

Aish! Yang itu kan, kuasa dari langit! Aku juga sedang berusaha mengingat-ingat, tau! Walaupun aku mati penasaran, setidaknya ilmuku tidak mati dan bisa membantumu! Kau harus beri penghormatan tinggi di nisanku nanti!”

“Kau bahkan tidak tahu di mana nisanmu!”

“Benar juga. Atau jangan-jangan aku sudah ditabur ke laut, ya?”

Gumaman sok lugu itu membuat Wonwoo kembali mengembuskan napas panjang sebelum akhirnya melangkah keluar dari lorong sepi itu.

“Hei, ini juga bukan kemauanku! Aku tidak tahu kenapa aku berada di sini dan malah bertemu denganmu. Aku tidak punya pilihan lain!”

“Kau punya tapi kau memilih untuk menjadi pengganggu pekerjaanku,” desis Wonwoo kesal.

“Sebab hanya kau yang dapat melihatku dan—oh, satu hal yang belum kukatakan, kau sangat bersinar dibandingkan seluruh manusia yang kutemui selama menjadi arwah. Sepertinya kau makhluk yang paling diberkati oleh Dewa.”

“Aku tidak percaya pada Dewa.”

“Hei, jaga bicaramu! Dewa bisa mendengarmu, tau!”

Wonwoo dengan tingkat kesabaran semakin menurun, menyembunyikan tangan-tangan mengepalnya ke balik saku snelli-nya. Menatap tajam Soonyoung seraya mengucap, “Lalu kenapa kau tidak meminta pada Dewa untuk membawamu pergi dengan tenang?”

“Entahlah. Mungkin karena ada hal yang belum kuselesaikan?” Soonyoung kembali bersedekap, kali ini tampak berpikir keras. “Aku merasa tidak punya masalah selama hidup. Hal terakhir yang kuingat bahkan aku baru saja merayakan kesuksesanku dalam melakukan operasi transplantasi jantung. Lalu...?”

Wonwoo merotasikan mata sebelum melengos pergi. Tidak mau membuang waktu dan malas menanggapi. Tentunya, Kwon Soonyoung melupakan persoalan untuk kembali mengikuti dengan berlari-lari kecil sembari melebarkan senyum penuh semangat.

“Aku akan membantumu di operasi nanti. Aah, seandainya aku punya kemampuan seperti setan kebanyakan yaitu bisa merasukimu, aku jamin kau akan dikenal sebagai si Jenius Dokter Jeon seminggu kemudian.”

“Aku akan lebih berterima kasih kalau kau diam dan tidak mengganggu pekerjaanku!”

“Jangan begitu. Kau belum tahu saja kalau tidak hanya mataku, tangan-tanganku ini juga tangkas seperti macan di meja operasi!”

“Tangkas mencabik-cabik pasienmu, begitu?”

“Sialan! Bukan begitu!”

Dan lagi-lagi, Wonwoo hanya bisa pasrah membiarkan si hantu macan itu terus berceloteh di sampingnya. Membiarkan hanya dirinya yang mendengar setiap seruan juga peringatan tepat di dekat telinganya, dan membiarkan hanya dirinya yang tahu eksistensi sosok yang mengaku sebagai dokter senior dari antah berantah.

Kwon Soonyoung, si arwah penasaran dengan kapasitas otak cerdasnya yang sudah mendampingi Jeon Wonwoo beberapa hari belakangan ini.

Femoral neck fracture: kondisi retak atau patah pada leher femur atau struktur tulang paha yang menempel pada soket tulang panggul.

damage control: metode pada operasi besar untuk mengontrol pendarahan.

norepinephrine: salah satu zat inotropik dalam mengatasi berbagai jenis syok dengan dosis tertentu.

Inotropik: zat untuk memengaruhi daya kontraksi otot. Biasa digunakan untuk mengobati gagal jantung serta meningkatkan tekanan darah.

Rapid Infusion System: metode resusitasi pada pasien penderita syok hipovolemik berupa memberikan cairan intravena dengan cepat.

Syok hipovolemik: kondisi di mana jantung tidak mampu memasok darah yang cukup karena kurangnya volume darah. Biasa terjadi pada pasien yang mengalami pendarahan hebat.

Kontraksi vaskular: kontraksi pada otot jantung.

Case and some quotes by. Dr. Romantic 3 (around ep.4)

Story concept inspired by. Ghost Doctor and Oh My Ghost