When You Love Someone
“Tidur, Nat.”
Natasha sedang mencoba, tapi tetap dirinya tak kunjung meluncur ke dalam mimpi. Bunyi berisik di luar sana meski sudah teredam masih mengusiknya, pun disusul gemuruh dari langit yang kadang bersahutan membuat ketenangan Natasha terkuras habis.
Natasha benci suara hujan dan petir. Sejak dulu, sejak dirinya selalu ditinggalkan seorang diri di kala musim hujan begitu gencar turun, memberi pengalaman buruk di masa kecilnya dan terbawa hingga ia beranjak dewasa seperti sekarang.
“Dav...,” lirihan bercampur tercekat itu keluar dari mulut Natasha, “Berisik. Nggak bisa tidur.”
Davanka sudah tahu bahwa ini kelemahan terbesar Natasha. Perempuan itu semakin meringkuk mencari perlindungan yang menggerakkan Davanka untuk semakin erat memeluknya. Punggung kecil yang sesekali bergetar berkat kejutan petir tiap kali datang itu dia usap perlahan-lahan.
“Mau aku nyanyiin, nggak?”
“Kayak bisa nyanyi aja.”
“Ih, ngeremehin. Belum tau, ya? Aku waktu SMA sering ngisi acara pensi.”
“Ngapain?”
“Stand up comedy. Ya nyanyi dong.”
Natasha mendengus cepat demi tidak tertawa. Lucu juga mendengar Davanka sedikit merajuk. Tapi sayang dia tidak bisa berlama-lama menikmati itu lantaran gemuruh petir kembali terdengar. Menyentaknya kembali ke dalam keresahan yang terlalu menyiksanya.
Davanka tidak akan bertanya bagaimana Natasha bisa bertahan saat mereka belum seperti ini. Tapi di kesempatan ini, dia ingin bisa menutup telinga Natasha agar tidak lagi mendengar suara-suara yang menakutinya.
I want to be helpful even just a little bit I want to be your resting place If you think of me on a busy day,I'll do my best to comfort you...
You're such a tender-hearted person So whenever I see you hurting silently, I want to make you smile again Whatever it takes
Natasha sedikit tertegun mendapati suara lembut itu hadir di telinga. Davanka sungguh bernyanyi, di dekat telinganya. Bahkan ketika membuat jeda, Davanka sempatkan mengecup rungunya terlampau halus sebelum kembali melanjutkan lantunannya.
I'd rather cry instead of letting you cry I want to be hurt than letting you be hurt I don't want you to get hurt ever again
Loving someone more than I can take It’s so strange when you love someone...
Punggung yang terus dielusnya itu perlahan mengendurkan tegangnya. Davanka bisa merasakan gadisnya merileks, menyurukkan wajahnya di leher Davanka yang sedikit menggelitiknya namun Davanka menyukai itu.
This is a song for you I'm singing for you I’ll give you everything
Sebagaimana dengan lagu yang dinyanyikan, Davanka ingin Natasha tahu. Bahwa dia ingin menjadi sosok yang bisa diandalkan Natasha. Bukan hanya saat hujan turun, namun juga dalam keadaan apapun, Davanka ingin Natasha lari ke dekapannya. Menjadikannya rumah untuk berkeluh-kesah sekaligus berlindung.
I'd rather cry instead of letting you cry I want to be hurt than letting you be hurt I don't want you to get hurt ever again
Natasha jatuh terlelap diiringi deru napas begitu tenang. Tidak hanya melegakan tetapi sekaligus melambungkan hati Davanka. Melihat gadisnya terpejam damai menunjukkan bahwa usahanya berbuah manis.
“You still the prettiest even when sleeping like this. How can I not fall for you more and more?”
Davanka dan senyum manisnya, membelai pipi Natasha dengan hati-hati, lalu memberikan ciuman di kening perempuan itu sepenuh hati, sebelum kembali membisikkan kata yang tidak akan pernah bosan dia utarakan teruntuk kesayangannya.
“I love you, Natnat.”
Loving someone more than I can take It's so strange when you love someone
Day6 – When You Love Someone